Menerima kegagalan dengan lapang dada memang tidak akan pernah mudah. Kerap kali kita terbawa perasaan dan menganggapnya sebagai suapan terakhir dalam sebuah usaha.
Padahal, jika kita mau istirahat sejenak dari rutinitas yang mungkin menurut kita mengecewakan, kita tidak akan berpikir bahwa kegagalan yang menerpa adalah suapan terakhir dari doa-doa.
Kecewa tentu boleh saja, wajar karena kita masih manusia. Akan tetapi, menganggap apa yang kita usahakan ialah suapan terakhir dan segalanya tidak lagi patu diperjuangkan tentu salah besar.
Yuk, mulai belajar menerapkan 3 hal ini supaya semangat yang redup bisa segera kembali!
1. Menepi sejenak dari segala hal yang mengecewakan
Perlu kiranya kita berhenti dari segala aktivitas melelahkan yang membuat perasaan kian terpuruk. Berikan waktu untuk membuat kecamuk di dalam diri reda. Kembalilah ketika sudah merasa menerima semua.
Kita bisa melakukan berbagai hal yang disuka. Seperi menyantap makanan favorit, mendengarkan musik kesukaan, atau mengunjungi tempat yang bisa memberi rasa nyaman.
Lakukan hal positif apapun yang kira-kira mampu membantu kita sejenak melupakan kegagalan.
2. Berhenti menganggap diri tidak layak
Ketika gagal menyelesaikan tantangan atau tidak berhasil mencapai tujuan, kerap kali kita terperangkap pada pemikiran bahwa kita memang tidak layak untuk itu.
Padahal, kegagalan itu bisa terjadi oleh banyak faktor. Tidak selalu karena kita yang tidak pantas mendapatkannya. Percayalah, jika kita sudah mengusahakannya sedemikian rupa tetapi masih gagal juga. Berarti ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Bisa jadi, hal itu memang tidak baik untuk kita.
3. Tidak membandingkan pencapaian kita dengan orang lain
Salah satu penyakit terburuk yang bisa menghambat kesuksesan dan menciutkan tekad kita ialah gemar membandingkan.
Tidak baik terus membandingkan apa yang telah dicapai orang lain dengan pencapaian kita. Sebab, hal itu seringkali akan membuat kita kurang bersyukur. Bukan hanya itu, rasa rendah diri juga akan menghampiri jika selalu saja kita membanding-bandingkan diri.
Itu tadi tiga hal yang mungkin bisa kita terapkan agar tidak lagi menganggap kegagalan sebagai suapan terakhir dalam usaha. Bersedihlah, rasakan kecewa itu, tetapi jangan terlalu lama. Istirahatlah sejenak untuk kembali berjuang dengan lebih lebih penuh semangat.
8 Comments
bangkit dari kegagalan itu cenderung sulit tapi pasti bisa.. saya yakin orang-orang yang berhasil itu udah berhasil bangkit dari kegagalan-kegagalan sebelumnya
ReplyDeleteNah beneer.. Yang terakhir itu sering banget tanpa kita sadari. Ada poin 2 karena berawal dr poin 3. Efeknya jadi kecewa seperti poin 1.
ReplyDeleteBetul. Harus Bangkit lagi paska gagal. Ambil pelajarannya dan move on.
ReplyDeleteSetelah merasakan kegagalan kita harus berupaya bangkit ya, yang terpenting berusaha menerima kenyataaan agar hati lebih tenang.
ReplyDeleteKalau gagal itu memang bikin kecewa atau sedih, gpp sedih yang penting dikasi waktu ga bablas sedih terus, biar selanjutnya melangkah kembali terasa lebih ringan, ga mudah tapi pasti bisa 😍
ReplyDeleteSering juga ngalamin kayak gini, merasa kecewa atas apa yang aku lakukan belum berhasil atau malah terhenti di tengah jalan. Seringnya aku lakukan poin nomor 1, menjauhkan diri dulu dan cari ketenangan diri supaya bisa back again dengan penuh rasa percaya diri.
ReplyDeleteKak...
ReplyDeleteAku suka banget materi tulisan begini.
Akutu suka banget merasa insecure hanya karena pencapaianku gak seperti yang aku harapkan.
Rasanya merasa gagal dalam berjuang. Padahal aku tau banget kalau perjuangan ini gakkan berakhir, tapi harus terus bangkit dan semangat.
Pembahasannya pas banget sama kondisi sekarang, yang mana banyak orang yang gagal dan lebih berhati-hati untuk mulai bangkit lagi.
ReplyDeleteKadang butuh pematik semangat supaya semangatnya bisa naik lagi.